copyright@ivan claudio

WELCOME to BLOG IVAN

Minggu, 09 Januari 2011

Mengenal GNU/Linux

Ada pepatah mengatakan, "Tak Kenal Maka Tak Sayang". Pepatah ini sangat jelas sekali maknanya, jika ingin menyayangi sesuatu maka harus dimulai dari proses mengenal sesuatu. Karena rasa sayang bukanlah sebuah kemunculan tiba-tiba nan otomatis, tapi melalui serangkaian proses kebiasaan mengenal sesuatu. Kualitas sayangnya jelas sangat tergantung dari kualitas kebiasaannya, seberapa sering dia mengulang kebiasaan, seberapa detail dia memahami kebiasannya, dan alasan lainnya.
Sejarah GNU/Linux
Sudah cukup ya pengantarnya, mari kita mulai dari sejarah kemunculan proyek GNU dan Linux. Pada tahun 1971, ketika Richard M Stallman memulai karirnya di MIT, ia bekerja dalam grup yang sepenuhnya menggunakan perangkat lunak bebas. Pada saat itu, bahkan perusahaan komputer pun sering mendistribusikan perangkat lunak bebas. Para programmer pun dapat dan sering secara bebas untuk saling bekerjasama.
Pada tahun 1980-an, hampir semua perangkat lunak Berpemilik (Proprietary Software), yang artinya ada pemilik perangkat lunak yang melarang dan mencegah kerjasama antara para pengguna. Hal ini yang mencetuskan dimulainya proyek GNU.
Setiap komputer dari pengguna memerlukan sistem operasi. Jika tidak ada sistem operasi yang bebas, maka kita tidak dapat memulai menggunakan komputer tanpa meminta ijin dahulu kepada pemilik perangkat lunak tersebut. Maka dari itu, perangkat lunak bebas pertama yang diagendakan adalah sistem operasi bebas.
Sistem operasi bukan hanya kernel, tapi juga mencakup kompilator, editor, pemformat teks, perangkat lunak pengirim surat, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, memprogram sistem operasi merupakan pekerjaan yang sangat besar, yang membutuhkan waktu bertahun-tahun.
GNU memutuskan membuat sistem operasi yang kompatibel dengan UNIX, karena desainnya secara umum telah terbukti, portabel, dan adanya kompatibilitas yang membuat pengguna UNIX dengan mudah untuk berganti ke GNU.
Tujuan awal dari sistem operasi seperti Unix yang bebas telah berhasil diperoleh. Hingga tahun 1990-an, GNU telah menyelesaikan komponen-komponen utama kecuali satu--yaitu kernel. Kemudian Linux, sebuah kernel bebas, dikembangkan oleh Linus Torvald. Menggabungkan Linux dengan sistem GNU yang hampir lengkap membuahkan sebuah sistem operasi yang lengkap: sistem GNU berbasiskan Linux. Diperkirakan bahwa ratusan dari ribuan orang saat ini menggunakan sistem GNU berbasiskan Linux, termasuk Slackware, Debian, Red Hat dan lainnya.
Bagaimana pun, kegiatan proyek GNU tidak hanya terbatas pada sistem operasi. GNU bertujuan untuk menyediakan segala ragam perangkat lunak, apa pun yang diinginkan para pengguna. Hal ini termasuk perangkat lunak aplikasi. GNU telah memiliki spreadsheet. GNU berharap untuk dapat memperluas GNU Emacs menjadi sistem desktop publishing WYSIWYG (What You See Is What You Get, Anda mendapatkan yang anda lihat) dalam beberapa tahun mendatang.
GNU juga ingin menyediakan perangkat lunak untuk pengguna yang bukan ahli komputer. Oleh karena itu, GNU saat ini sedang mengerjakan sebuah sistem desktop drag-and-drop untuk membantu para pemula menggunakan sistem GNU. GNU juga ingin menyediakan permainan dan sarana rekreasi lainnya. Beberapa permainan bebas telah tersedia.
Seberapa jauh perangkat lunak bebas dapat melangkah? Tidak ada batasan, kecuali adanya hukum seperti halnya sistem paten, yang melarang perangkat lunak bebas secara keseluruhan. Tujuan utama GNU ialah menyediakan perangkat lunak bebas yang melakukan semua pekerjaan yang pengguna ingin lakukan, serta membuat perangkat lunak berpemilik menjadi ketinggalan jaman.

Sumber : http://purwakarta.linux.or.id/

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger