copyright@ivan claudio

WELCOME to BLOG IVAN

Kamis, 06 Januari 2011

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI SISTEM PENGISIAN DAN PENCACAHAN BOTOL DI INDUSTRI COCA-COLA INDONESIA



Terapan Teknologi
Diawali dengan menciptakan suatu resep minuman ringan (coca-cola), dimana dalam proses pengerjaannya dikerjakan secara manual atau dengan kata lain proses pengerjaan dikerjakan oleh tenaga manusia sepenuhnya. Hanya saja dalam terapan teknologi ini, mengalami beberapa kendala, yaitu dalam hal pemenuhan kebutuhan konsumen yang terus meningkat, dll.
Proses Pengisian minuman ke botol secara manual

Terapan Teknologi Yang Baik
Dari terapan teknologi yang sudah ada, kemudian berkembang menjadi suatu terapan teknologi yang baik. Hal ini bertujuan untuk menanggulangi permasalahan yang terdapat pada terapan teknologi. Yaitu terciptanya suatu alat yang dapat mempermudah manusia dalam melakukan suatu proses pengerjaan (dalam hal ini pengisian dan pencacahan botol Coca-cola) yaitu dengan menggunakan sistem Microcontroller.
Gambar 4.2 Simulasi Teknologi Pengisian dan Pencacahan
Hanya saja, dengan menggunakan sistem ini (sistem Microcontroller), masih mengalami kendala yaitu dalam proses assemblynya karena memerlukan beberapa tahap yang memakan waktu dan cukup merepotkan.




Microcontroller (Pengendali Mikro)
 
Gambar 4.2.1 Sistem Minimum Microcontroller

Microcontroller atau Pengendali Mikro merupakan sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Microcontroller berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah microcontroller umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan antarmuka I/O. Atau dengan kata lain Microcontroller adalah suatu keping IC dimana terdapat microprosessor dan memori program (ROM) serta memori serbaguna (RAM).
Kelebihan utama dari Microcontroller ialah telah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board microcontroller menjadi sangat ringkas.

Terapan Teknologi Yang Lebih Baik
Kemudian dari terapan teknologi yang baik, semakin berkembangnya ilmu dan teknologi, menghasilkan suatu terapan teknologi yang lebih baik. Hal ini pun bertujuan untuk menanggulangi permasalah yang ada dalam terapan teknologi yang baik.
Gambar dibawah ini merupakan Proses manufaktur PT. Coca-Cola Indonesia.
Gambar 4.3a
Tahap pertama untuk menghasilkan Coca-Cola sangat sederhana, yaitu membuat sirup yang terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama karena bagi "Coca-Cola" bahan baku berkualitas tinggi sangat mutlak diperlukan.

Gambar 4.3b
Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng benar-benar bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi pengawasan mutu menguji air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.

Gambar 4.3c
Pemeriksaan dan pengujian berlanjut. Perangkat canggih membantu para teknisi memeriksa segala segi proses, mulai dari kondisi tiap kemasan hingga kadar karbondioksida, rasa dan kandungan sirup. Pada tahap ini, campuran sirup diperiksa.

Gambar 4.3d
Sirup kemudian ditambahkan dengan konsentrat "Coca-Cola". Sari rasa untuk "Coca-Cola ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga kini tetap merupakan rahasia dagang terbesar di dunia. Teknisi kemudian mencicipi, memeriksa dan mencatat campuran setiap batch sirup dengan seksama. Setelah pencampuran, cairan siap untuk diberi tambahan karbondioksida. Pengawasan mutu yang amat ketat adalah alas an mengapa "Coca-Cola" dikenal sebagai minuman yang memiliki kadar soda yang paling sempurna.

Gambar 4.3e
Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate) maupun kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir. Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan dibasuh kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah boto-botol tersebut siap untuk diisi dengan minuman ringan paling popular di dunia saat ini.

Gambar 4.3f
Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis. Cara tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara otomatis menjamin kadar higienis yang sempurna pula.
Gambar 4.3g
Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-karton atau dimasukkan ke dalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk mengirimkan produk-produk "Coca-Cola menuju lebih dari 420.000 gerai (outlet) yang menjual produk-produk "Coca-Cola" di Indonesia.

Gambar 4.3 Proses manufaktur PT. Coca-Cola Indonesia

Dalam proses ini, menggunakan PLC (Programmable Logic Control). Yang merupakan pengembangan dari sistem microcontroller.




PLC (Programmable Logic Controller)

Gambar 4.3.1 (a) Jenis-jenis PLC

PLC (Programmable Logic Controller) atau Kontrol Logika Terprogram adalah suatu microprosessor yang digunakan untuk otomatisasi proses industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin di jalur perakitan suatu pabrik. PLC memiliki perangkat masukan dan keluaran yang digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor, relai, contactor dll.

Gambar 4.3.1 (b) Aplikasi PLC di Bidang Industri

Hampir segala macam proses produksi di bidang industri dapat diotomatisasi dengan menggunakan PLC. Kecepatan dan akurasi dari operasi bisa meningkat jauh lebih baik menggunakan sistem kontrol ini. Keunggulan dari PLC adalah kemampuannya untuk mengubah dan meniru proses operasi di saat yang bersamaan dengan komunikasi dan pengumpulan informasi-informasi vital.

Perangkat Pendukung Perkembangan Teknologi di PT. Coca-Cola Indonesia
Dimana dalam terapan teknologi yang baik dan terapan teknologi yang lebih baik memerlukan perangkat pendukung seperti :

Microprosessor
Sebuah mikroprosesor (sering dituliskan: µP atau uP) adalah sebuah central processing unit (CPU) elektronik komputer yang terbuat dari transistor mini dan sirkuit lainnya di atas sebuah sirkuit terintegrasi semikonduktor.
Berikut adalah karakteristik penting dari mikroprosesor :
1.         Ukuran bus data internal (internal data bus size): Jumlah saluran yang terdapat dalam mikroprosesor yang menyatakan jumlah bit yang dapat ditransfer antar komponen di dalam mikroprosesor.
2.         Ukuran bus data eksternal (external data bus size): Jumlah saluran yang digunakan untuk transfer data antar komponen antara mikroprosesor dan komponen-komponen di luar mikroprosesor.
3.         Ukuran alamat memori (memory address size): Jumlah alamat memori yang dapat dialamati oleh mikroprosesor secara langsung.
4.         Kecepatan clock (clock speed): Rate atau kecepatan clock untuk menuntun kerja mikroprosesor.
5.         Fitur-fitur spesial (special features): Fitur khusus untuk mendukung aplikasi tertentu seperti fasilitas pemrosesan floating point, multimedia dan sebagainya.

RAM
Memori akses acak atau RAM (Random Access Memory) adalah sebuah tipe penyimpanan komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori.
     
ROM
ROM (Read-Only Memory) adalah salah satu memori yang ada dalam komputer. ROM ini sifatnya permanen, artinya program / data yang disimpan didalam ROM ini tidak mudah hilang atau berubah walau aliran listrik di matikan.
Menyimpan data pada ROM tidak dapat dilakukan dengan mudah, namun membaca data dari ROM dapat dilakukan dengan mudah. Biasanya program / data yang ada dalam ROM ini diisi oleh pabrik yang membuatnya.

I/O (Input / Output)
Unit Input/Output (I/O) adalah bagian dari sistem mikroprosesor yang digunakan oleh mikroprosesor itu untuk berhubungan dengan dunia luar.
Unit input adalah unit luar yang digunakan untuk memasukkan data dari luar ke dalam mikroprosesor ini, contohnya data yang berasal dari keyboard atau mouse. Sementara unit output biasanya digunakan untuk menampilkan data, atau dengan kata lain untuk menangkap data yang dikirimkan oleh mikroprosesor, contohnya data yang akan ditampilkan pada layar monitor atau printer.

Database
Database atau Basis Data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.

4.4.6                 Motor DC
Motor DC merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.

Sensor
Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia.
Ø  Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang.
Ø  Foto transistor adalah sebuah benda padat pendeteksi cahaya yang memiliki gain internal.
Foto transistor memiliki karakteristik :
·           Pendeteksi jarak dekat Infra merah.
·           Bisa dikuatkan sampai 100 sampai 1500.
·           Respon waktu cukup cepat.
·           Bisa digunakan dalam jarak lebar.
·           Bisa dipasangkan dengan (hampir) semua penghasil cahaya atau cahaya yang dekat dengan inframerah, seperti IRED (infrared led), Neon, Fluorescent, lampu bohlam, cahaya laser dan api.
                Mempunyai karakteristik seperti transistor, kecuali bagian basis digantikan oleh besar cahaya yang diterima. 
  7 Segment
Seven Segment (7-Sement) adalah suatu segmen-segmen yang digunakan untuk menampilkan angka. Seven segment ini tersusun atas 7 batang  LED yang disusun membentuk angka 8.














0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger